BANTUAN SEMBAKO DI PROTES WARGA WALI SERANG BAKAL MELAKUKAN EVALUASI
Beberapa warga mempertanyakan bantuan pengeluaran Jaring
Pengaman Sosial (JPS) yang didistribusikan oleh Pemerintah Kota Serang. Bantuan
yang diterima warga diduga tidak sesuai dengan pagu anggaran sebesar Rp.
200.000 per paket makanan, Sementara paket makanan yang diterima warga adalah
10 kilogram beras, 14 bungkus mie instan, dan 2 kaleng sarden yang diperkirakan
total harganya saat membeli di pasar tidak mencapai Rp 200.000.
Menanggapi hal ini, Walikota Serang Syafrudin mengatakan bahwa
ia akan memerintahkan Inspektorat untuk memeriksa Dinas Sosial Kota Serang
(Dinsos) mengenai anggaran bantuan pangan dasar JPS, yang dipertanyakan oleh
warga yang terkena dampak Covid-19, Saya telah memerintahkan inspektur untuk
memeriksa keberadaan Urusan Sosial, karena secara teknis itu dalam Urusan
Sosial," kata Walikota Syafrudin di Kantor Diskominfo Kota Serang, Selasa
(5/5).
Syafrudin menjelaskan bantuan JPS melalui pihak 3, penyedia
layanan makanan. Ia dianggap wajar jika ada manfaatnya, Ada keuntungan, saya
pikir masuk akal jika ada manfaat yang wajar untuk pihak ketiga," katanya,
Namun, dia mengaku mengevaluasi bantuan JPS karena kritik dari public, Itu
adalah kesepakatan awal, tetapi yang ini (akan maju) akan dibahas lagi karena
ini adalah masalah bulan depan sesuai dengan harapan masyarakat, karena yang
satu ini kami bantu dengan cepat dalam bantuan dan dengan cara yang
lambat," katanya kata.
Syafrudin mengungkapkan partainya berada dalam dilema dengan
kritik dari warga tentang paket makanan. Alasannya adalah bahwa data penerima
manfaat terus meningkat sementara anggaran harus disesuaikan, Dilema kami yang
sebenarnya adalah bahwa ada 50 ribu keluarga yang kami sediakan per keluarga.
Paket jaminan sosial itu bernilai Rp 200 ribu. Tetapi sebelum kami bagikan.
data telah meningkat
dari 50 ribu menjadi sekitar 70 ribu rumah tangga. Apakah ini didistribusikan
secara merata atau bagaimana jika dibagikan "di masa depan, itu akan
berkurang sebesar Rp. 50 ribu dari angka Rp. 200, karena divisi kemarin adalah
bagian dari pengumpulan data yang diverifikasi, "katanya, Sebelumnya
seorang warga negara melalui akun media sosial Facebook mengeluhkan isi paket
belanja JPS dengan anggaran Rp 200 ribu per paket.
Komentar
Posting Komentar