INI HARAPAN INDONESIA UNTUK POLWAN SUPAYA LEBIH MANDIRI KEDEPAN NYA
Istri dari Polisi Lalu Lintas Kepolisian Nasional, Dewi
Refdi Andri mengingatkan pentingnya kesehatan untuk dapat bergerak dengan baik.
Dia berbicara tentang tidak pernah memperbaikim, Jika prinsip saya seperti ini,
saya merasakan sakitnya, yang berarti saya harus bertanggung jawab atas
kesehatan saya sendiri," kata Dewi saat menceritakan seminar tentang
'Kuliah Kesehatan' dengan tema Kesehatan Organ Vital Perempuan dalam Mendukung
Kesehatan Bertahan hidup, di gedung Polri NTMC.
Dewi menjelaskan, selama operasi batu empedu dia memutuskan
untuk pergi sendiri, karena dia tahu tentang polisi yang memiliki tugas cukup
sibuk. Sesampainya di ruang operasi, Dewi memiliki kesempatan untuk memulai,
Inspektur Jenderal Refdi Andri sebelum operasi dimulai, Saya ingat ketika saya
ingin beroperasi dengan batu empedu, jam 2 siang saya harus dioperasi.
Setengah dari suami saya belum tiba, saya menelepon pada
saat itu (Inspektur Jenderal) masih di Karo Provos. Saya menelepon, saya punya
operasi eksternal. "Ya, saya telah menunggu. Suamiku datang, menunggu,
berdoa, aku menyadari suamiku tidak ada di sana (aku sudah dalam pelayanan
lagi), berhenti. Akhirnya empedu saya dikeluarkan, "jelasnya.
Pengalaman Dewi ini ingin ditransmisikan ke ibu-ibu
Bhayangkari di Korps Lalu Lintas Kepolisian Nasional, sehingga mereka tidak
akan terpaku pada orang lain yang berhubungan dengan kesehatan. Lebih dari itu,
istri seorang polisi mengeluarkan jadwal sibuk untuk melayani negara, Maksud
saya bagi para wanita Bhayangkari untuk menekankan, mma polwan juga.
kita sadar akan
kesehatan kita sendiri, harus termotivasi, jangan terpana untuk dibimbing oleh
orang lain, ditemani oleh orang lain," katanya, Memang benar bahwa suami
bertanggung jawab atas pembicaraan itu, tetapi apa yang harus saya paksakan
kompilasi saya harus di kontrol, saya memilikinya, suami saya harus ada di
sana, kita tahu seperti apa polisi itu. Dan bagi perempuan.
mereka harus memiliki prinsip, bukan suami, kompilasi sudah
sakit parah, tidak menunggu untuk disampaikan atau ditemani, "lanjutnya, Seminar
ini juga diisi oleh pakar medis Dr. Muhammad Saian Mukti, Dr. Inge Satyo
Arianto, dan Bagus Setiawan. Selain itu, Korlantas Bhayangkari, Polwan
Korlantas, Polres Metro Jaya dan ASN Korlantas Polri.
Komentar
Posting Komentar