MENGAPA DI DALAM KESUNYIAN KITA SERING KALI DENGAN SUARA TIDAK TERDENGAR
Kita mungkin tidak pernah menunggu keheningan, menunggu kita
untuk tinggal di wilayah kota. Suara kendaraan yang lewat, suara kereta, dan
suara hiruk-pikuk orang yang aktif ketika kita sering bepergian, Tapi itu sama
pentingnya dengan yang negatif. Ini karena menurut para ilmuwan, keheningan
yang dinilai tidak ada. Otak manusia dan telinga manusia bahkan akan memilih
jika kita mengalami keheningan. Pengalaman 'sonik' yang sulit untuk
diselesaikan akan terjadi dalam tubuh kita, hanya karena kita tidak dapat
memperbaiki keheningan.
Suara adalah hal yang konstan. Bahkan rumah kosong dan sunyi
memiliki suara dengan frekuensi 40 desibel. Pada 0 desibel, manusia dapat mulai
melindungi suara, Ada beberapa tempat yang sangat sepi, dan jika dihitung,
frekuensi suara di tempat itu sampai mencapai minus yang wajar. Tempat-tempat
seperti ini biasanya digunakan untuk memulihkan sistem audio atau menerima
badan pesawat. Ada banyak kemajuan untuk membuat tempat ini sangat sunyi, dan
tempat-tempat seperti ini telah dibangun demi kedap suara dari luar.
Namun sepertinya ini masih menarik agar bunyinya tidak
muncul. Ternyata otak manusia menemukan suara-suara baru di sembarang tempat
yang sepi. Baik itu suara asli, atau suara yang hanya berhalusinasi, Kebiasaan
manusia yang selalu terbenam dalam hiruk-pikuk kehidupan modern, membuat kita
terbiasa dengan kehadiran suara. Kehilangan suara yang tiba-tiba, bisa membuat
otak kita 'kaget', Dalam beberapa kasus, dalam kesendirian seseorang dapat
mendengar detak jantungnya sendiri.
Mereka bahkan dapat mendengar aliran darah. Dalam kasus diam
lainnya seseorang dapat mendengar suara perutnya tercerna. Menurut penelitian,
ini bekerja 5 hingga 15 persen dari populasi manusia global, Dalam kasus lain,
seseorang dapat mendengar suara musik datang entah dari mana, suara ambulan,
dan suara kereta api yang lewat di mana rel kereta api terdekat bertemu sangat
jauh. Ini membuat para ilmuwan berteori bahwa lingkungan memang sepi, tetapi
kepala kita tidak.
Mendengar halusinasi Dilansir dari Wired, ahli
neurofisiologi dari Polandia bernama Jerzy Konorsky menyatakan bahwa koneksi
dari otak ke telinga adalah penyebab halusinasi pendengaran. Teorinya cukup
sederhana, di mana manusia selalu berhalusinasi sepenuhnya, sebagai hasil dari
berbagai masukan yang kita terima dari semua indera dalam tubuh kita.
Otak kita memilih antara percakapan dan kenyataan, dan
berbagai masukan ini membantu otak melakukan itu. Jika salah satu 'input' yang
diterima oleh indra tiba-tiba menghilang, otak akan kehilangan sedikit
kemampuan untuk membedakan antara kenyataan dan halusinasi, Karena itu kita
tidak akan pernah berada dalam keadaan sunyi. Sesederhana otak kita 'tidak mau'
ada keadaan diam
Komentar
Posting Komentar