ANALISIS MENGAPA KORBAN MENINGGAL KARENA CORONA DI ITALIA DI BANDINGKAN KOREA SELATAN



Di tengah wabah korona yang semakin memburuk di berbagai negara, perhatian global sekarang difokuskan pada bagaimana meningkatkan kemampuan untuk melakukan tes diagnostik pada tersangka korona, Meskipun tes pemeriksaan diketahui cukup efektif dalam hal mengurangi penularan, banyak ahli sekarang mulai menghubungkannya dengan data statistik yang menjadi perhatian - kemampuan orang untuk bertahan hidup dari penyakit korona.

Menurut Sepkowitz, seorang ahli pengendalian infeksi di Memorial Sloan Kettering, New York yang menulis di CNN, hubungan antara keduanya sangat jelas. Ambil contoh dua negara dengan wabah yang cukup luas, Di Korea Selatan, mereka melakukan tes pemeriksaan yang cukup tinggi (3.629 tes per satu juta populasi pada 8 Maret) dan tingkat kematian mereka yang terinfeksi cukup rendah (sekitar 0,6 persen atau 66 kematian pada hitungan terakhir).

Sebaliknya, di Italia mereka menguji 826 orang per satu juta populasi dan angka kematian mereka terinfeksi sepuluh kali lebih tinggi, lebih dari 1.000 orang telah meninggal karena korona, Lebih banyak tes pemeriksaan dapat menyelamatkan lebih banyak orang Selanjutnya, kisah orang sakit di Amerika Serikat yang datang ke dokter dan rumah sakit meminta untuk dites tetapi kemudian disuruh pulang karena tidak dimasukkan dalam kriteria orang yang harus dites membuat banyak orang berkomentar, kekurangan ujian ujian akan membunuh kita semua.

Dikutip dari situs CNN, Selasa (16/3), sudah cukup jelas untuk melakukan lebih banyak tes pemeriksaan yang bisa menyelamatkan lebih banyak orang dari transmisi selanjutnya. Paradigma "pertolongan pertama dalam suatu kecelakaan" cukup berhasil ketika ada obat yang cukup efektif melawan korona. Berikan antibiotik segera ketika ada sepsis (komplikasi infeksi), Anda aman, jika Anda terlambat meninggal.

Tetapi untuk virus korona tidak ada pengobatan khusus. Memang, sindrom kerusakan paru yang cepat menyebabkan pasien sering mati dalam kondisi klinis. Jumlah infeksi dan kerusakan organ dapat menyebabkan hal yang sama, Perbedaan demografis Jadi mengapa di Korea Selatan tingkat kematian sangat rendah sehingga Italia lambat dalam menguji lebih banyak korban? Apakah hanya karena lebih banyak tes akan membuat pasien dengan gejala ringan dalam kategori "terinfeksi" dan itu mempengaruhi statistik?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DULU JADI TUKANG PARKIR BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN JEBOL MENJADI ANGGOTA POLRI

DIAMANKAN POLISI SEBUT LUCINTA LUNA SEBAGAI PEMAKAI NARKOBA

SUMBER TERBESAR YANG PENTING DI KOMSUMSI OLEH BAYI SEHINGGA BERUSIA 2 TAHUN