BULAN JANUARI SUDAH RATUSAN BABI MATI MENDADAK DI BERBAGAI PROVINSI NDONESIA
Sejak awal Januari 2020 telah diumumkan sebelumnya di
Kabupaten Badung, Bali. Hingga saat ini kematian babi tidak diketahui, Dari
awal Januari kami juga telah mengumpulkan data tentang peternak (babi). Dari
awal Januari 564 babi itu mati," kata I Wayan Wijana selaku Kepala Dinas
Pertanian dan Makanan Dinas Kabupaten Badung saat dihubungi Kamis (30/1) ), Wijana
juga menjelaskan, dengan kematian babi, pihaknya telah mengambil sampel darah
dan organ pada babi untuk dikirim ke Laboratorium Hewan Pusat (BB-Vet)
Denpasar.
untuk menganalisis
penyebab kematian babi, Hingga saat ini sampel yang kami kirim ke BB-Vet
Denpasar berubah lagi menjadi BB-Vet Medan. Sampai saat ini kami belum dapat
mencegah penyakit babi yang sedang menyerang sesaat," tambahnya, Selain
itu, saat menerima laporan terkait babi, pihaknya telah meminta pejabat untuk
melakukan inspeksi atau inspeksi.
Kami juga secara langsung mendidik masyarakat tentang babi
yang sedang berkembang di luar daerah untuk mendukung dan memberikan pemahaman
kepada petani dan penduduk," katanya, Dia juga mengatakan, dari informasi
para peternak, babi mati dimulai dengan kondisi tidak mau makan lalu lemah,
lumpuh, dan akhirnya mati. Jadi, untuk meminta penyebaran penyakit, pihaknya
telah melakukan pendidikan bagi petani dan warga.
Dari penjelasan pusat di Kementerian Pertanian, penyakit ini
tidak menular ke manusia, jadi kita harus memberikan pendidikan kepada
masyarakat," jelasnya, Dia juga mengimbau, agar peternak babi meminta
keamanan biologis dan mendukung orang, barang, bahan masuk dan keluar untuk
mencegah kontaminasi virus, Lalu peternakan tempat ternak mati. Kami kembali
untuk tidak membuang sampah. Kami mengembalikan mereka untuk mengubur dan
membersihkan kandang untuk memutus rantai wabah untuk menyebar ke tempat lain.
Komentar
Posting Komentar